Sabtu, 19 Oktober 2019

Cara Sederhana Menilai Saham Undervalue (Murah)

Cara Sederhana Menilai Saham Undervalue (Murah)




Banyak cara menilai saham apakah sudah murah atau mahal dengan beberapa metode yang sering pembisnis saham gunakan dalam menilai suatu saham untuk menilai perusahaan (saham) murah dan mahal.

Bagaimana cara mengetahui harga saham itu sudah undervalued (murah) dan overvalued (mahal) yaitu dengan melakukan analisa fundamental. Melakukan penilaian valuasi (saham) adalah proses menentukan berapa harga wajar untuk suatu saham. 

Walaupun harga saham berubah setiap waktu, namun dengan mengetahui nilai wajarnya atau menilai apakah saham undervalued, kita akan lebih tenang dalam menghadapi volatilitas gejolak pasar bagi anda yang tipe investor jangka menengah dan investor jangka panjang.

Tentunya banyak metode dalam melakukan penilaian suatu saham itu murah atau mahal. Tetapi ada cara yang paling sederhana dalam menentukan harga saham itu undervalued (murah) dan overvalued (mahal)  yaitu dengan menggunakan analisa fundamental atau menggunakan pendekatan P/E (Price to Earnings Ratio) & P/BV (Price to Book Value). Untuk melakukan analisa dari dua metode tersebut tentunya anda harus menggumpulkan emiten-emiten dalam sub sektor yang sama lalu anda bandingkan dengan emiten-emiten tersebut dan bandingkan dengan P/E Industry (x)

Tetapi yang saya bahas kali ini mengenai cara menilai saham tersebut undervalued (murah) dan overvalued (mahal) dengan menggunakan Price to Earnings Ratio (P/E) next time akan membahas penilaian harga saham dengan menggunakan Price to Book Value (P/BV).  

Oke, intinya dalam pembahasan diatas menentukan penilaian harga saham undervalued (murah) dan overvalued (mahal) dengan menggunakan P/E adalah semakin besar P/E maka dikatakan perusahaan (saham) tersebut overvalued (mahal) dan dikatakan undervalued (murah) jika perusahaan (saham) memiliki P/E kecil.

Bagaimana cara memperhitungkan P/E Ratio ?

Rumus P/E :
P/E Ratio atau PER adalah metode untuk membandingkan harga saham saat ini dengan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Pertama, anda tentukan Laba per Jumlah Lembar Saham yang Beredar (Earning per Share/EPS) dengan rumus EPS dibawah ini :











Setelah menghitung hasil (Earning per Share/EPS) dan laba bersih perusahaan yang terdapat dilaporan keuangan emiten tersebut maka hitung P/E dari perusahaan (saham) tersebut, berikut rumus P/E :









Setelah itu, jika sudah menemukan angka P/E lalu bandingkan dengan sub sektor sejenih pada saham-saham yang anda analisa dan bandingkan dengan P/E Industry (bisa dicari di BEI). Jika anda menghitung dan terdapat angka saham P/E tersebut lebih kecil dibandingkan saham-saham sub sektor sejenih maka saham tersebut tergolong undervalued (murah) lalu anda bandingkan saham tersebut dengan P/E Industry jika saham dari P/E tersebut lebih kecil dibandingkan P/E Industry maka saham tersebut dikatagorikan  undervalued (murah) begitupun sebaliknya.

P/E diatas suatu alat utama penghitungan harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan. Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut. Contohnya, P/E 10x memiliki artian bahwa harga saham saat ini sama dengan 10 kali pendapatan bersih perusahaan selama satu tahun, atau sama dengan pendapatan bersih Selama 10 tahun.

Menurut data statistik, P/E rata-rata saham sekitar 17x. Artinya P/E (PER) di atas itu sudah terlalu mahal. Tapi kadang pasar saham berani membayar saham sektor tertentu atau perusahaan tertentu dengan P/E (PER) yang lebih tinggi dari itu. Masuk ke contoh perhitungan data dibawah ini sudah saya hitung dengan mengambil data dari laporan keuangan melalui Ringkasan Emiten BEI, RTI, Reuters, Investing.

Menentukan Perusahaan (Saham) Undervalue Sub Sektor Perbankan :

Pada penjelasan mengenai valuasi P/E menggunakan sub sektor perbankan :

Emiten BBTN BMRI BBNI BBRI
Price         1.915         6.775                      7.475         4.170
P/E (X) 7.75 11.68 9.13 15.92
P/E Industry (X) 24.30 24.30 24.30 24.30
Rata-Rata P/E Industry (X) 22.97 22.97 22.97 22.97



Pada perhitungan P/E diatas untuk sub sektor perbankan, bisa dilihat bahwa nilai P/E saham BBTN lebih undervalued (murah) sebesar 7,75x dibandingkan dengan saham BMRI P/E 11,68x, BBNI P/E 9,13x, dan BBRI 15,92x. P/E yang paling murah berikutnya adalah BBNI P/E 9,13x disusul dengan BMRI P/E 11,68x dan BBRI  P/E 15,92x. Sedangkan rata-rata P/E Industry adalah 22,97x sehingga saham-saham perbankan diatas masih tergolong murah atau undervalue jika dibandingkan dengan P/E Industry. 


Disclaimer on :
Dapatkan khusus bagi client kami yang sudah bergabung ATS & AZ akan kami kasih ulasan mengenai saham-saham mana saja yang cocok untuk trading baik fast trading, swing trading, dan untuk investasi jangka menengah ataupun jangka panjang. Dan client kami yang sudah berbagung akan mendapatkan free analisa teknikal, fundamental, dan stockmology. Ingin mendapatkan update market harian, mingguan, hingga bulanan silahkan gabung bersama kami bisa hubungi kami melalui link ini :> https://activetrader-stock.blogspot.com/p/blog-page.html


#Salam Cuan ATS :)

0 komentar:

Posting Komentar