Senin, 02 Desember 2019

Apa Itu Tape Reading?

"Tape Reading"




Pernah anda mendengar istilah tentang "Tape Reading"? sebelum saya lanjut saya sedikit cerita bahwa sebenernya "Tape Reading" ini sudah lama diterapkan bagi pelaku pasar yang sudah lama aktif melihat layar monitor dangan menganalisa pergerakan suatu harga saham.  Mungkin bagi yang baru mengenal saham "Tape Reading" ini termasuk istilah baru sehingga masih belum familiar di telinga sehingga masih mencari-cari apa itu Tape Reading Saham.

Apa itu Tape Reading

Tape Reading adalah suatu teknik trading saham dengan cara menganalisa bid-offer harga saham tersebut. Anda bisa melihat juga saham mana yang sedang aktif diperdagangkan dengan melihat live trade yang kejadian dipasar. Selain itu, sejalan dengan menganalisa pergerakan bid-offer tak lupa menganalisa eksekusi live trade by stock tersebut apakah adanya akumulasi (beli) dan distribusi (jual) pada broker Foreign (F) dan Domestic (D) atau hanya memasang order bid-offer palsu agar memancing investor retail masuk dan membuang barang.

Sebenernya banyak teori yang membahas tape reading, hanya saja saya tidak membeberkan teori-teori yang banyak mengenai tape reading. Bagi anda ingin membaca teori tape reading anda bisa baca di bukunya Humphrey B Neill “Tape Reading and Market Tactics “, dan Jesse Livermore “Reminiscences of a stock operator” . Sedangkan intinya pada analisa tape reading adalah bagi saya indikator yang paling penting untuk tape reading yaitu cukup analisa hanya pergerakan bid-offer, live trade, time and trade stock (done) dan broker Foreign (F) dan Domestic (D) yang sudah terjadi di pasar . Saya sarankan ini adalah untuk tipe trader jangka pendek.!!!

Jika anda masih trader pemula ingin memperdalam Tape Reading butuh waktu luang untuk membaca, memahami pergerakan suatu harga dan karakteristik saham serta di butuhkan pengalaman & jam terbang pengamatan seorang trader untuk menentukan pemahaman terhadap pola pergerakan suatu harga di layar monitor, dan biasanya yang selalu di monitor akan lebih mudah memprediksi kemana arah pergerakan harga saham melalui teknik tape reading karena akan mengetahui karakteristik dari setiap pergerakan harga saham. Secara simpel untuk menganalisa saham dengan menggunakan Tape Reading yang perlu diperhatikan :

Apa Yang Harus Diperhartikan Untuk Tape Reading?

1. Running Trade


























Running Trade (Live Trade) ini merupakan tampilan transaksi saham yang terjadi di Bursa saham. Di sini akan terlihat kejadian mana saja yang sudah done di pasar saham Indonesia baik itu harga, lot, maupun broker beli dan jual. Dari running trade ini tape reading bisa kita deteksi yaitu saham mana yang aktif diperdagangkan dan kejadian diharga berapa pada saham tersebut sehingga anda bisa menganalisa dengan melihat pergerakan bid/offer jika saham tersebut aktif diperdagangkan di bursa.

2. Bid-Offer by Stock


























Bid-offer adalah penawaran harga beli (bid) dan jual (offer). Dari bid-offer kita analisa beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah deretan susunan bid/offer, detail dari masing masing bid/offer tersebut, dan yang tidak kalah penting mengenai bid/offer adalah adanya proses perpindahan dari  offer menjadi bid dan bid menjadi offer.

Proses perpindahan ini berhubungan erat dengan cara bagaimana anda memakan atau membeli di harga (offer) maupun cara membuang barang atau menjual di posisi (bid).  Ambil contoh pergerakan harga saham BTPS diatas. Selain bid-offer anda juga harus perhatikan Time and Trade Stock.

3. Time and trade stock (Done)

























..
Time and Trade (Stock) adalah dimana transaksi bid/offer yang sudah terjadi diharga tersebut. Sehingga anda bisa perhatikan dari transaksi saham apakah ada broker melakukan akumulasi (beli) diharga tersebut atau justru melakukan distribusi (jual) diharga tersebut. Untuk tape reading ini bagi trader sangat penting karena bisa melihat pergerakan broker mana yang aktif melakukan transaksi trading disaham tersebut (bid-offer). Dan terakhir anda bisa perhatikan broker mana saja yang melakukan pembelian/penjualan dan diharga berapa broker tersebut melakukan pembelian/ penjualan saham yaitu bisa dilihat di Net Buy-Sell by Stock.

4. Net Buy-Sell by Stock
















Di pasar saham Indonesia kecenderungan mengikuti pergerakan bursa saham global. Sehingga disaat kondisi pasar saham global sedang baik biasanya IHSG mengikuti arah trend pergerakan bursa saham global. Sehingga anda bisa ambil keputusan dengan melihat arah pergerakan harga saham dengan tingkat keyakinan investor asing dan investor lokal pada suatu saham tersebut.

Jika kondisi pasar saham regional dalam kondisi baik, trader akan lebih banyak memanfaatkan momentum kenaikan indeks tersebut untuk membeli saham lebih banyak (fast trade) serta perhatikan sebesara besar Net Buy-Net Sell  baik itu pada broker asing maupun lokal dan perhatikan diharga berapa saham tersebut dikoleksi oleh broker tersebut atau bahkan dibuang oleh broker saham tersebut sehingga anda bisa memanfaatkan momentum trading saham.

Dari beberapa contoh diatas anda bisa melakukan analisa pada aplikasi online trading baik di smartphone atau  bisa di layar monitor yang sudah terinstal aplikasi. Hanya saja bagi trader tentunya akan lebih banyak di depan monitor memantau pergerakan harga saham.

Tips Tape Reading  Saham :

1. Perhatika antrian bid-offer, jika antrian bid lebih besar dari antrial offer maka kecenderungan harga akan dikerek naik. Tetapi dipasar tidak ada yang absolut. Bisa saja itu adalah bid/offer palsu begitupun sebaliknya.

2. Antrian bid kecil, atau ramping, sedangkan antrian offer lebih besar itu menandakan bahwa akan adanya tekanan jual atau guyuran ke harga bid sehingga akan terjadi penurunan harga saham.

3. Perhatikan bid/offer  besar diharga tertentu biasanya market maker akan mengganjal harga saham  tersebut untuk batas support terdekat begitupun sebaliknya jika ada offer besar diharga tertentu sedangkan offer lain antrian normal maka itu bisa dikatakan batas atas atau resistance terdekat kenaikan diharga tersebut sehingga bisa melakukan aksi profit taking diharga resistance terdekat. Begitupun untuk stop loss tape reading.

4. Untuk Tape Reading adalah lebih disarankan untuk jangka pendek karena lebih memantau kecenderungan pergerakan harga saham dibutuhkan konsentrasi trading untuk menganalisa bid/offer karena dipasar pergerakan harga saham sangat fluktuatif & volume sangat tinggi.


Disclaimer on :
Dapatkan khusus bagi client kami yang sudah bergabung ATS & AZ akan kami kasih ulasan mengenai saham-saham mana saja yang cocok untuk trading baik fast trading, swing trading, dan untuk investasi jangka menengah ataupun jangka panjang. Dan client kami yang sudah berbagung akan mendapatkan free analisa teknikal, fundamental, dan stockmology. Ingin mendapatkan update market harian, mingguan, hingga bulanan silahkan gabung bersama kami bisa hubungi kami melalui link ini :> https://activetrader-stock.blogspot.com/p/blog-page.html


#Semoga bermanfaar dan salam CUANNNN ATS :)

Kamis, 14 November 2019

Apa Itu Window Dressing?

          "Window Dressing"



Anda pernah mendenger istilah Window Dressing? mungkin bagi sebagain orang ataupun pemula tentunya mendengar Window Dressing sesuatu hal yang baru, namun tidak bagi para pelaku bisnis maupun pelaku pasar yang sudah lama khususnya di pasar saham. Pada umumnya Window Dressing itu ibarat mempercantik diri agar menuai kesan yang mengagumkan istilah gaul dikitnya gtu,hehehe. Intinya bagi pelaku usaha agar bisnisnya kuat maka tentunya mempunyai laporan keuangan yang ciamik dan bagi fund manager atau (manajer investasi) agar portfolio nya memiliki performance yang baik untuk dilaporkan ke investor. 

Apa itu Window Dressing ?

Dipasar saham Window Dressing itu suatu kondisi pada saat harga saham akan mengalami kenaikan cukup signifikan, dalam kondisi ini biasanya terjadi diakhir tahun yaitu dibulan Desember dan akan berlanjut dengan adanya  penguatan dibulan Januari atau disebut January Effect apa yang dimaksud January Effect? nanti saya akan kasih ulasan pada kesempatan berikutnya. Dan tentunya ini menjadi kabar baik bagi para pelaku pasar saham karena dengan kecenderungan adanya kenaikan harga saham akan menguntungkan bagi para pelaku pasar saham baik trader maupun investor jika memasuki Window Dressing.

Sedangkan dalam pengertian "Windows Dressing" adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi maupun perusahaan terbuka untuk mempercantik portofolio atau performa laporan keuangan sebelum ditampilkan kepada para pemegang saham. Dalam melakukan Windows Dressing, biasanya manajer investasi akan menjual saham-saham mereka yang performance kurang menguntungkan dan akan membeli saham-saham yang mempunyai kecenderungan untuk menguat pada periode atau kuartal tertentu. 

Pada momen Window Dressing ini sebenarnya juga terjadi dalam setiap kuartal tiap perusahaan merilis laporan kinerja keuangan yaitu, dibulan Maret, Juni, September, Desember hanya saja efeknya secara psikologis akan lebih terasa pada bulan Desember, terlebih menjelang akhir bulan Desember, ketika investor-investor retail sudah berlalu meninggalkan market untuk liburan akhir tahun.

Apakah Window Dressing Berpengaruh Terhadap Harga Saham?

Pengaruh Window Dressing dipasar saham tentunya sangat berpengaruh untuk mengerek harga saham bergerak tinggi. Kebanyakan saham-saham yang mengalami lonjakan tinggi yaitu saham-saham yang mengerek IHSG seperti saham BlueChips ataupun saham yang memiliki performance yang positif. Efek Window Dressing sangat terasa biasanya dalam satu hari saham tersebut bisa mengalami kenaikan 6% hingga 10% .  

Dalam minyikapi Window Dressing tentunya harus dengan bijak dan tidak boleh greedy broo,hehehe harus punya trading plan bagi trader sedangkan bagi investor teliti dan analisa fundamental emiten jika untuk investasi jangka panjang begitu.hehe. Oke lanjut, salah satu contoh saja untuk minyikapi Window Dressing ini yaitu jika anda yang jangka pendek atau trader adalah akan baru memulai akumulasi saham dibulan pertengahan bulan hingga akhir November karena secara probabilitasnya dibulan November IHSG rehat sejenak atau koreksi wajar dan tentunya saat yang tepat untuk memilih saham-saham yang murah untuk diakumulasi dan bisa menjualnya diakhir bulan Desember ataupun bulan Januari. Berikut data kenaikan selama bulan Desember :



Window Dressing tentunya tidak selalu diawali dengan pergerakan saham yang selalu naik, namun hampir selalu diawali dengan turunnya saham selama beberapa hari bahkan minggu. Windows Dressing ini jarang sekali memberi sinyal terlebih dahulu  untuk kenaikan yang tinggi esok harinya, sehingga anda harus selalu perhatikan pilih kondisi saham yang positif dan kuat lanjut akhir penulisan saya akan kasih tips bagaimana memanfaatkan Window Dressing.
.
Bagaimana Mendeteksi Tanda Akan Adanya Window Dressing Saham?

1. Penurunan harga saham berkapitalisasi besar : Adanya penurunan saham-saham yang berkapitalisasi besar yang tentunya saham tersebut adalah penggerak IHSG dalam beberapa waktu.

2. Rebalancing portfolio: Adanya rebalancing portfolio pada saham berkapitalisasi besar yang, sehingga menyebabkan turunnya harga saham.

3.  Saham yang sudah terlalu mahal : Mahal nya harga saham di Bursa Saham Indonesia.

Bagaimana Tips Agar Memanfaatkan Momen Window Dressing?

Bagi anda yang sudah membaca dari awal mengenai Window Dressing baik pengertian ataupun istilahnya dan keuntungan yang didapatkan nanti. Maka tentunya anda harus mempunyai strategi atau tips agar momen Window Dressing bisa menguntungkan bagi pelaku pasar saham baik trader maupun investor. Berikut tipsnya :

1. Sebelum memasuki Window Dressing baik itu kuartalan maupun akhir tahunan  khususnya menjelang tutup buku atau dibulan Desember pilihlah saham-saham yang berfundamenl positif baik dari segi laporan keuangannya ataupun sudah melakukan analisa perusahaan tersebut apakah sudah overvalue atau undervalue dan bahkan secara teknikalnya biasanya saham-saham seperti ini akan diperhatikan oleh fund manager (manajer investasi) untuk melakukan akumulasi beli pada saham-saham tersebut sehingga kecenderungan saham tersebut akan naik cukup signifikan.

2. Pilihlah saham-saham BlueChips. Saham seperti BlueChips ini adalah saham penggerak IHSG karena memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi karena cenderung pergerakan harga sahamnya relatif terjaga. 

3. Pastikan pisahkan porsi prosentase trading jangka pendek (harian) dan investasi jangka panjang.

.....

Okeee,,,, kira-kira itu gambaran kecil mengenai "Window Dressing" di pasar saham baik mengenai pengertian, istilah, ataupun tips yang saya kasih. :)



Disclaimer on :
Dapatkan khusus bagi client kami yang sudah bergabung ATS & AZ akan kami kasih ulasan mengenai saham-saham mana saja yang cocok untuk trading baik fast trading, swing trading, dan untuk investasi jangka menengah ataupun jangka panjang. Dan client kami yang sudah berbagung akan mendapatkan free analisa teknikal, fundamental, dan stockmology. Ingin mendapatkan update market harian, mingguan, hingga bulanan silahkan gabung bersama kami bisa hubungi kami melalui link ini :> https://activetrader-stock.blogspot.com/p/blog-page.html


#Semoga bermanfaar dan salam CUANNNN ATS :)

Sabtu, 19 Oktober 2019

Cara Sederhana Menilai Saham Undervalue (Murah)

Cara Sederhana Menilai Saham Undervalue (Murah)




Banyak cara menilai saham apakah sudah murah atau mahal dengan beberapa metode yang sering pembisnis saham gunakan dalam menilai suatu saham untuk menilai perusahaan (saham) murah dan mahal.

Bagaimana cara mengetahui harga saham itu sudah undervalued (murah) dan overvalued (mahal) yaitu dengan melakukan analisa fundamental. Melakukan penilaian valuasi (saham) adalah proses menentukan berapa harga wajar untuk suatu saham. 

Walaupun harga saham berubah setiap waktu, namun dengan mengetahui nilai wajarnya atau menilai apakah saham undervalued, kita akan lebih tenang dalam menghadapi volatilitas gejolak pasar bagi anda yang tipe investor jangka menengah dan investor jangka panjang.

Tentunya banyak metode dalam melakukan penilaian suatu saham itu murah atau mahal. Tetapi ada cara yang paling sederhana dalam menentukan harga saham itu undervalued (murah) dan overvalued (mahal)  yaitu dengan menggunakan analisa fundamental atau menggunakan pendekatan P/E (Price to Earnings Ratio) & P/BV (Price to Book Value). Untuk melakukan analisa dari dua metode tersebut tentunya anda harus menggumpulkan emiten-emiten dalam sub sektor yang sama lalu anda bandingkan dengan emiten-emiten tersebut dan bandingkan dengan P/E Industry (x)

Tetapi yang saya bahas kali ini mengenai cara menilai saham tersebut undervalued (murah) dan overvalued (mahal) dengan menggunakan Price to Earnings Ratio (P/E) next time akan membahas penilaian harga saham dengan menggunakan Price to Book Value (P/BV).  

Oke, intinya dalam pembahasan diatas menentukan penilaian harga saham undervalued (murah) dan overvalued (mahal) dengan menggunakan P/E adalah semakin besar P/E maka dikatakan perusahaan (saham) tersebut overvalued (mahal) dan dikatakan undervalued (murah) jika perusahaan (saham) memiliki P/E kecil.

Bagaimana cara memperhitungkan P/E Ratio ?

Rumus P/E :
P/E Ratio atau PER adalah metode untuk membandingkan harga saham saat ini dengan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Pertama, anda tentukan Laba per Jumlah Lembar Saham yang Beredar (Earning per Share/EPS) dengan rumus EPS dibawah ini :











Setelah menghitung hasil (Earning per Share/EPS) dan laba bersih perusahaan yang terdapat dilaporan keuangan emiten tersebut maka hitung P/E dari perusahaan (saham) tersebut, berikut rumus P/E :









Setelah itu, jika sudah menemukan angka P/E lalu bandingkan dengan sub sektor sejenih pada saham-saham yang anda analisa dan bandingkan dengan P/E Industry (bisa dicari di BEI). Jika anda menghitung dan terdapat angka saham P/E tersebut lebih kecil dibandingkan saham-saham sub sektor sejenih maka saham tersebut tergolong undervalued (murah) lalu anda bandingkan saham tersebut dengan P/E Industry jika saham dari P/E tersebut lebih kecil dibandingkan P/E Industry maka saham tersebut dikatagorikan  undervalued (murah) begitupun sebaliknya.

P/E diatas suatu alat utama penghitungan harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan. Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut. Contohnya, P/E 10x memiliki artian bahwa harga saham saat ini sama dengan 10 kali pendapatan bersih perusahaan selama satu tahun, atau sama dengan pendapatan bersih Selama 10 tahun.

Menurut data statistik, P/E rata-rata saham sekitar 17x. Artinya P/E (PER) di atas itu sudah terlalu mahal. Tapi kadang pasar saham berani membayar saham sektor tertentu atau perusahaan tertentu dengan P/E (PER) yang lebih tinggi dari itu. Masuk ke contoh perhitungan data dibawah ini sudah saya hitung dengan mengambil data dari laporan keuangan melalui Ringkasan Emiten BEI, RTI, Reuters, Investing.

Menentukan Perusahaan (Saham) Undervalue Sub Sektor Perbankan :

Pada penjelasan mengenai valuasi P/E menggunakan sub sektor perbankan :

Emiten BBTN BMRI BBNI BBRI
Price         1.915         6.775                      7.475         4.170
P/E (X) 7.75 11.68 9.13 15.92
P/E Industry (X) 24.30 24.30 24.30 24.30
Rata-Rata P/E Industry (X) 22.97 22.97 22.97 22.97



Pada perhitungan P/E diatas untuk sub sektor perbankan, bisa dilihat bahwa nilai P/E saham BBTN lebih undervalued (murah) sebesar 7,75x dibandingkan dengan saham BMRI P/E 11,68x, BBNI P/E 9,13x, dan BBRI 15,92x. P/E yang paling murah berikutnya adalah BBNI P/E 9,13x disusul dengan BMRI P/E 11,68x dan BBRI  P/E 15,92x. Sedangkan rata-rata P/E Industry adalah 22,97x sehingga saham-saham perbankan diatas masih tergolong murah atau undervalue jika dibandingkan dengan P/E Industry. 


Disclaimer on :
Dapatkan khusus bagi client kami yang sudah bergabung ATS & AZ akan kami kasih ulasan mengenai saham-saham mana saja yang cocok untuk trading baik fast trading, swing trading, dan untuk investasi jangka menengah ataupun jangka panjang. Dan client kami yang sudah berbagung akan mendapatkan free analisa teknikal, fundamental, dan stockmology. Ingin mendapatkan update market harian, mingguan, hingga bulanan silahkan gabung bersama kami bisa hubungi kami melalui link ini :> https://activetrader-stock.blogspot.com/p/blog-page.html


#Salam Cuan ATS :)

Minggu, 06 Oktober 2019

Strategi Memilih Saham IPO Yang Potensial Profit Bagi Investor & Trader

IPO
(Initial Public Offering)







Anda pernah mendegar istilah saham IPO? Tentunya tidak asing lagi para investor / trader mendengar istilah tersebut banyak kalangan investor dan trader berebut ingin mendapatkan jatah dari emiten yang ingin melakukan penawaran umum atau Initial Public Offering (IPO). Bagi yang belum mengerti mengenai saham IPO. Begini ya IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat/publik dan tentunya membuka peluang bagi masyarakat untuk membeli saham perusahaan tersebut, dari hasil penawaran tersebut emiten akan mendapatkan dana dengan tujuan dana hasil IPO untuk ekspansi usaha atau bahkan untuk bayar utang perusahaan tersebut. IPO dapat memberi peluang profit bagi investor/trader. Tapi kenyataannya tidak semua saham IPO menguntungkan. Ada juga saham IPO yang menanjak pada hari pertama pencatatan saham, namun pada hari-hari berikutnya,saham tersebut dilanda aksi jual dan tak mampu bangkit lagi maka dikatakan saham tidur, yang mengakibatkan  investor/trader merugi. Untuk menghindari saham IPO yang bernilai rendah, ada beberapa ciri khusus yang perlu perhatikan. Sebelum saya bahas lebih lanjut tentunya investor/trader harus memahami terlebih dahulu tujuan Perusahaan melakukan IPO.

Maraknya emiten untuk melepas sahamnya ke publik/masyarakat sehingga membuat ketertarikan para investor/trader yang berburu saham-saham IPO di pasar perdana. Tetapi investor/trader banyak yang hanya ikut-ikutan untuk membeli saham IPO dengan harapan bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi tanpa memperhatika risiko, analisa, dan memilih nya..... Dibawah ini kami sajikan poin-poin penting tujuan perusahaan melakukan IPO yang perlu investor/trader ketahui.



Tujuan Perusahaan Melakukan IPO 
Kenapa perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah :




1. Memperluar Usaha/ Ekspansi Bisnis
Dari dana yang didapat dari investor digunakan perusahaan akan memperluas bidang usaha, perluasan pangsa pasar, dan peningkatan produksi sehingga kedepan perusahaan tersebut bisa meningkatkan laba perusahaan.



2. Kinerja Perusahaan Yang Lebih Baik
Dari dana segar yang didapat perusahaan bisa membayar utang dan memperbaiki kinerja keuangan yang lebih baik



3. Meningkatkan Brand & Image Perusahaan
Perusahaan yang memiliki kinerja yang positif, tentunya akan membuat publik dan investor berasumsi positif terhadap perusahaan tersebut sehingga image perusahaan pun lebih baik. Apalagi perusahaan publik sering diliput media, khususnya bagi pihak kepentingan, yaitu investor.



4. Meningkatkan Nilai Perusahaan
Dengan perusahaan melakukan IPO maka nilai perusahaan berpeluang jauh dimasa depan seiring dengan kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Jika perusahaan memiliki kinerja yang baik maka investor cenderung akan memilik untuk membeli saham tersebut sehingga memberikan peluang terhadap harga saham perusahaan tersebut.



5. Memperoleh Insentif Pajak
Melalui PP No.56 Tahun 2015 pemerintah memberikan keuntungan bagi perusahaan yang melakukan IPO yaitu berupa insentif pajak.  Artinya secara finansial jelas ini menguntungkan dan perusahaan pun bisa mengalihkan dana pajak untuk kegiatan lain yang produktif.




Oko.... dari beberapa tujuan perusahaan melakukan IPO, tentunya kita sebagai investor/trader harus punya tips strategi memilih perusahaan tersebut agar jika kita ingin melakukan pembelian perusahaan tersebut dipasar perdana memberikan peluang profit/keuntungan untuk investor/trader.  Ada beberapa indikator penting yang bisa gunakan untuk menilai saham IPO :

1. Seberapa Besar Jumlah Saham Yang Dilepas Ke Publik
Jika saham yang dilepas porsinya sedikit sekali, perlu diperhatikan karena bisa jadi saham ini tidak likuid.Lain halnya jika porsi saham yang ditawarkan cukup besar. Biasanya kalangan pemodal lebih suka saham seperti ini karena likuiditasnya tinggi.

2. Perhatikan Track record Penjamin Emisi/ Underwriter  
Investor perlu memperhatikan track record penjamin emisi calon emiten. Investor harus membeli dengan melihat bagaimana perkembangan kinerja perusahaan pada waktu mendatang. Kalau kinerja mereka bagus dan harga masuk akal, maka sebagai investor/trader punya pilihan untuk membeli saham IPO tersebut. Penilaian ini mungkin nampak, 2-3 tahun mendatang. Kalau banyak permintaan, berarti perusahaan tersebut bagus artinya banyak diminati oleh investor/trader.

3. Perhatikan Laporan Keuangan Perusahaan 
Investor harus mengetahui emiten saham IPO tersebut bergerak pada sektor apa, memperhatikan laporan keuangannya dalam tiga tahun terakhir, serta membandingkan kinerja calon emiten dengan perusahaan lain yang sejenis.Ada beberapa indikator yang dapat dilihat salah satunya yang mudah dengan cara price earning ratio(PER)  merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan Semakin tinggi PER, semakin mahal pula harga sahamnya. Dan perhatikan laba bersih perusahaan tersebut apakah selalu tumbuh dari tahun ke tahun semakin perusahaan itu untung menandakan perusahaan tersebut sehat dari segi laporan keuangannya.

4. Perhatikan Siapa Saja Peminatnya 
Dalam memilih saham IPO, investor pemula perlu memperhatikan siapa saja peminat sahamnya. Jika hanya diminati oleh investor domestik, hal itu bisa menjadi sinyal bahwa saham tersebut cukup menarik. Lain halnya jika investor asing turut andil memburu saham IPO tersebut, di mana mereka melihat ada sesuatu yang berpotensi terhadap kinerja emiten.

5. Tujuan Perusahaan Mendapatkan Dana IPO 
Sebagai investor tentunya haru cermati juga tujuan IPO perusahaan yang tertuang di prospektus dan perhatikan dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk apa. Apakah akan digunakan untuk membayar utang, melakukan restrukturisasi permodalan, atau untuk ekspansi usaha. Jika dana hasil IPO digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis, tentu ini akan memberi sinyal positif karena dana tersebut digunakan lagi untuk menghasilkan keuntungan baru sehingga investor dapat menikmati untung. Jika porsi dana IPO untuk membayar utang cukup besar, tentu saja gerak perusahaan kurang menarik dan pergerakan terbatas bahkan bisa saja turun pada saat listing atau naik pun terbatas.

Indikator yang perlu diingat bagi investor/trader agar  memilih saham IPO dipasar perdana sehingga akan memberikan peluang bagi investor/trader menghasilkan profit daan perlu diingat membeli saham sama dengan memiliki sebuah perusahaan tersebut. Oleh karena itu, investor harus memilih perusahaan yang benar-benar mana yang memiliki kinerja bagus sehingga berpeluang memperoleh keuntungan yang menarik kedepannya. 


Dapatkan khusus bagi client kami yang sudah bergabung ATS akan kami kasih ulasan mengenai saham-saham mana saja yang cocok untuk trading baik fast trading, swing trading, dan untuk investasi jangka menengah ataupun jangka panjang. Dan client kami yang sudah berbagung akan mendapatkan free analisa teknikal, fundamental, dan stockmology. Ingin mendapatkan update market harian, mingguan, hingga bulanan silahkan gabung bersama kami bisa hubungi kami melalui link ini :> https://activetrader-stock.blogspot.com/p/blog-page.html



#Salam Cuan ATS :)

Selasa, 06 Agustus 2019

Simak Prediksi IHSG Di Bulan Agustus


Review IHSG Bulan Agustus 

       Pada perdagangan awal pekan kemarin hingga sekarang IHSG masih adanya tekanan dari berbagai faktor, faktor eksternal hingga dalam negeri sendiri menetkan IHSG hingga 4% lebih secara akumulasi, pelemahan IHSG disebabkan oleh beberapa dari faktor eksternal seperti naiknya tensi perang dagang AS-China dan pergerakan nilai tukar rupiah yang masih cenderung adanya pelemahan serta pasca rilis data ekonomi Indonesia GDP yang hanya tumbuh sebesar 5,05 secara year on year (YoY) sehingga selama semester I-2019 ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,06%, selain itu adanya aksi jual investor asing selama 1W (1-week) sebesar 3,86 T (All Market) sehingga menekan laju pergerkan IHSG.


     Berdasarkan analisa teknikal dari chart (1M) diatas bisa kita lihat dari 5 tahun kebelakang IHSG selama bulan Agustus selalu mencatatkan trend penurunan sedangkan untuk bulan Agustus 2019 pergerakan IHSG pola candle hambir sama dengan bulan Agustus beberapa tahun kebelakang sehingga tidak menutup kemungkinan pada bulan Agustus 2019 IHSG akan mencatatkan penurunan walau probabilitas IHSG selama bulan Agustus hanya mencatatkan kenaikan sebesar 50% saja. Sementara itu, walau cenderung mencatatkan penurunan IHSG dari tahun ke tahun tetapi IHSG masih dalam fase uptrend sehingga ada peluang untuk pelaku pasar (trader dan investor) untuk melakukan akumulasi beli pada saham-saham yang undervalue atau saham-saham yang terdiskon jika tekanan jual IHSG sudah mereda atau jika break di level bottom. 


        Sedangkan secara chart (daily) Indeks Harga Saham Gabungan atau (IHSG) berada dititik level persimpangan atau krusial jika IHSG break dibawah level support persimpangan tersebut IHSG berpotensi masih melanjutkan penurunannya atau masih adanya tekanan jual, sedangkan berdasarkan analisa teknikal dengan menggunakan Indokator Stochastic (Daily) IHSG berada di level oversold dengan membentuk pola golden cross diarea 20% (oversold) sehingga ada potensi dalam jangka pendek IHSG berpeluang rebound walau peluang pergerakan IHSG cenderung hanya menguat (terbatas) . 

       Untuk itu jika IHSG pada bulan Agustus ini masih dalam kondisi pasar yang masih mengalami tekanan untuk posisi trader dan investor disarankan tetap safe trading & wait and see sampai kondisi market sudah berada dititik bottom atau break adanya candle yang berpotensi rebound. Untuk trader dan investor terus cermati arah perkembangan pasar baik dalam negeri maupun global dan selalu kontrol trading plan anda & bagi investor cermati emiten-emiten yang berfundamental positif bisa lakukan akumulasi beli dengan strategi Buy on Weakness dititik-titik level support pada emiten atau saham tersebut  jika tekanan jual IHSG sudah mereda sehingga bisa meminimalisir resiko anda.

      Dapatkan khusus bagi client kami yang sudah bergabung ATS akan kami kasih ulasan mengenai saham-saham mana saja yang cocok untuk trading baik fast trading, swing trading, dan untuk investasi jangka menengah ataupun jangka panjang. Dan client kami yang sudah berbagung akan mendapatkan free analisa teknikal, fundamental, dan stockmology. Ingin mendapatkan update market harian, mingguan, hingga bulanan silahkan gabung bersama kami bisa hubungi kami melalui link ini :> https://activetrader-stock.blogspot.com/p/blog-page.html



#Salam Cuan ATS :)

Rabu, 08 Mei 2019

IHSG Berakhir Di Zona Merah, Akibat Kekhawatiran Perang Dagang AS-China

ACTIVE TRADER STOCK

MARKET CLOSING SESSION (2)


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi kedua ditutup melemah -27.116 poin atau (-0.43%) ke level 6.270,202. Pada perdagangan sesi kedua investor asing mencatatkan penjualan sebesar Net Foreign Sell (RG Market) -688.06 B, Net Foreign Buy (NG+TN) 333.50 B, dan Net Foreign Sell (All Market) -354.56 B.

BERIKUT SEKTOR YANG MENGALAMI KENAIKAN/PENURUNAN :
1. AGRI : 1.422.413 (-0.16%)
2. MINING : 1.691.861 (-1.15%)
3. BASIC-IND : 780.290   (-0.13%)
4. MISC-IND : 1.289.335 (-1.36%)
5. CONSUMER : 2.461.383 (-0.00%)
6. PROPERTY : 467.257   (-0.17%)
7. INFRASTRUC  : 1.166.216 (-0.33%)
8. FINANCE : 1.257.216 (-0.33%)
9. TRADE : 812.752   (-0.45%)
10. MANUFACTUR : 1.522.122 (-0.25%)
11. LQ45 : 988.912   (-0.52%)

TOP GAINERS/ LOSERS STOCK (%)
TOP GAINERS STOCK (%)
1. KICI (+19.40%)
2. LRNA (+16.77%)
3. KONI (+14.20%)
4. MBTO (+14.28%)
5. AKSI (+12.41%)
6. ISSP (+11.65%)
7. POOL (+10.13%)

TOP LOSERS STOCK (%)
1. LPIN (-24.47%)
2. FISH (-22,25%)
3. MTPS (-18.79%)
4. UNIC (-17.37%)
5. APEX (-17.28%)
6. INCF (-16.16%)
7. BKSW (-15.38%)

NET FOREIGN BUY/SELL BY STOCK (RG)
NET FOREIGN BUY (STOCK)
1. BTPS (115.1 B)
2. TLKM (53.3 B)
3. BRPT (40.6 B)
4. SMGR (21.9 B)
5. UNTR (18.1 B)
6. INTP (9.3 B)
7. WIKA (6.8 B)

NET FOREIGN SELL (STOCK)
1. BBRI (-214.2 B)
2. BMRI (-149.2 B)
3. BDMN (-126.0 B)
4. BBCA (-107.4 B)
5. PTBA (-46.8 B)
6. GGRM (-43.4 B)
7. UNVR (-30.6 B)


......
Disclaimer On

Selasa, 07 Mei 2019

IHSG Rawan Koreksi, Saham Pilihan ATS Hari Ini

TRADING IDEAS 8 MEI 2019 

DAILY MARKET REVIEW



Indeks US pada perdagangan kemarin DJI ditutup melemah (-1.79%) ke level 25965,090, S&P Index ditutup melemah (-1.65%) ke level 2884,050,  Nasdaq ditutup melemah (-1.96%) ke level 7963,760. Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup melemah, Selasa (7/5/2019), setelah pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberikan sinyal bahwa kenaikan bea impor bagi produk China akan benar terjadi pekan ini. Sementara itu, pada Selasa Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan akan tetap berkunjung ke AS pada Kamis dan Jumat untuk melakukan perundingan dagang.



Pada penutupan perdagangan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +40.965 poin atau (+0.65%) ke level 6.297,318. Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terdorong oleh sentimen positif bahwa delegasi China akan berkunjung pekan ini ke Washington untuk membicarakan perundingan dagang AS-China sehingga pergerakan bursa saham Indonesia dan Global cenderung ditutup menguat. Pada perdagangan kemarin pergerakan bursa Asia ditutup menguat. Prediksi IHSG pada perdagangan hari ini cenderung kembali akan uji support terdekat atau cenderung bergerak melemah, untuk perdagangan hari ini IHSG diprediksi bergerak terkoreksi wajar karena adanya sentimen dari pejabat Amerika Serikat (AS) yang memberikan sinyal bahwa kenaikan bea impor bagi produk China akan terjadi akhir pekan ini sehingga sentimen ini akan menekan laju pergerakan IHSG bahkan bursa Asia pada perdagangan hari ini tetapi masih adanya capital inflow di pasar saham Indonesia secara Ytd masih akan mendorong laju pergerakan IHSG diarea positif walau pergerakan IHSG cenderung masih terbatas, untuk trader & investor masih bisa memanfaatkan momentum akumulasi beli pada saham-saham yang kembali terdiskon atau pada saham yang undervalue jika indeks pada perdagangan hari ini kembali bergerak terkoreksi wajar dengan strategi Buy on Weakness dan Buy on Breakout jika IHSG berpotensi bergerak menguat sehingga bisa dimanfaatkan untuk trading short term (fast trade-daily trade) & medium term atau swing trade (1 Week - 1 Month) masih tidak disarankan untuk long term karena pelaku pasar masih mencermati kembali negosiasi dagang AS-China dan kekhawatiran akan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Pada penutupan perdagangan kemarin pergerakan IHSG tertahan diatas area support 6.248-6.250 untuk perdagangan hari ini IHSG akan uji support terdekat di area  6.248-6.250. Jika pada perdagangan hari ini IHSG tertembus diarea support tersebut cenderung bergerak masih melanjutkan pelemahannya tapi jika terjadi (Pullback Market) maka akan uji resistance terdekat diarea 6.343-6.398. Secara analisa teknikal bergerakan IHSG berdasarkan indikator Bollinger Bands candle break diatas trendline lower band sehingga pergerakan IHSG cenderung berpotensi uji resistance terdekat, serta berdasarkan indikator MACD trendline bergerak diarea negatif dengan kecenderungan bergerak menurun dengan tingkat histogram yang masih cenderung terkonsolidasi dan berdasarkan analisa teknikal untuk candlestick IHSG membentuk pola candle (Bullish Hammer) yang mengindikasikan pergerakan IHSG berpeluang masih melanjutkan penguatannya secara terbatas. Pergerakan IHSG pada hari ini diperkirakan bergerak di kisaran area pivot (Daily) : R1P: 6.291 S1P: 6.248 R2P. 6.322 S2P: 6.237. 

RINGKASAN PERDAGANGAN KOMODITAS :
- Oil    61.60             (-0.92%)
- Nickel 12025.50          (-1.45%)
- Timah 19417.00          (+1.03%)
- Coal Price.87.00        (+0.06%)  (Mei/Newcastle)
- Coal Price.87.75         (-0.57%)  (Jun/Newcastle)
- Coal Price.59.60         (-1.49%)  (Mei/Rotterdam)
- Coal Price.62.30         (-1.81%)  (Jun/Rotterdam)
- CPO (Jul) 2039          (+2.66%)  (Bursamalaysia)

BERIKUT TRADING IDEAS HARI INI YANG MASIH ADA POTENSI KENAIKAN :

BMRI Close (7650)
Recommendation : Buy on Weakness
Short Term Trading (Swing Trading)

HOKI Close (660)
Recommendation : Buy on Weakness
Short Term Trading (Swing Trading)

WIKA Close (2310)
Recommendation : Buy on Breakout
Short Term Trading (Swing Trading)

MAIN Close (1240)
Recommendation : Trading Buy
Short Term Trading (Swing Trading)

TAMBAHAN WATCLIST SAHAM YANG BISA DIPERHATIKAN HARI INI:
1. BUMI - (Daily Trading)
2. TINS - (Daily Trading
3. JPFA - (Daily Trading)
4. TRAM - (Daily Trading)

......
Disclaimer On

IHSG Ditutup Menguat, Simak Saham-Saham Yang Dikoleksi Investor Asing


MARKET OVERVIEW ATS



MARKET CLOSING SESSION (2)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi kedua ditutup menguat +40.965 poin atau (+0.65%) ke level 6.297,318. Pada perdagangan sesi kedua investor asing kembali mencatatkan pembelian sebesar Net Foreign Sell (RG Market) -17.73 B, Net Foreign Buy (NG+TN) 553.96 B, dan Net Foreign Buy (All Market) 536.22 B.

BERIKUT SEKTOR YANG MENGALAMI KENAIKAN/PENURUNAN :
1. AGRI : 1.424.783 (-0.16%)
2. MINING : 1.711.558 (-0.70%)
3. BASIC-IND : 781.353   (+1.87%)
4. MISC-IND : 1.307.224 (+1.24%)
5. CONSUMER : 2.461.493 (+0.13%)
6. PROPERTY : 468.056   (+0.43%)
7. INFRASTRUC  : 1.170.179 (+1.12%)
8. FINANCE : 1.264.449 (+0.77%)
9. TRADE : 816.500   (+0.35%)
10. MANUFACTUR : 1.526.076 (+0.75%)
11. LQ45 : 994.165   (+0.85%)

TOP GAINERS/ LOSERS STOCK (%)
TOP GAINERS STOCK (%)
1. TRIS (+21.05%)
2. LRNA (+18.32%)
3. POOL (+15.21%)
4. SOCI (+14.64%)
5. BULL (+14.56%)
6. AKSI (+14.28%)
7. RELI (+14.17%)

TOP LOSERS STOCK (%)
1. MTPS (-21.98%)
2. UNIC (-12.81%)
3. PGLI (-11.91%)
4. KICI (-10.66%)
5. JAWA (-10.56%)
6. PTBA (-10.29%)
7. ARTA (-9.57%)

NET FOREIGN BUY/SELL BY STOCK (RG)
NET FOREIGN BUY (STOCK)
1. BTPS (67.8 B)
2. BBCA (54.3 B)
3. ASII (41.9 B)
4. GGRM (29.9 B)
5. SMGR (24.4 B)
6. WIKA (20.5 B)
7. INDF (18.6 B)

NET FOREIGN SELL (STOCK)
1. BBRI (-172.0 B)
2. BBNI (-34.4 B)
3. BDMN (-32.7 B)
4. ADRO (-21.1 B)
5. JSMR (-18.0 B)
6. AKRA (-17.9 B)
7. JPFA (-9.9 B)


......
Disclaimer On

Analisa Teknikal Bagi Investor & Trader Pemula

ANALISA TEKNIKAL

Dalam berinvestasi khususnya di pasar modal jika ingin meminimalisir sebuah risiko tentunya kita harus faham dasar-dasar untuk menganalisa suatu saham atau pasar keuangan lainnya baik itu analisa teknikal maupun analisa fundamental, tapi team ATS banyak pertanyaan-pertanyaan dilontarkan oleh investor pemula dan trader pemula mengenai analisa teknikal pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya ATS rangkum di blog ini yahh hhehe yang membahas mengenai analisa teknikal khsusnya,, oke cuss kita langsung saja membahas tentang analisa teknikal khususnya di saham. Nyok simak penjelasan ATS dibawah ini...!!!!




Apa Sih Analisis Teknikal itu?

Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan trend pasar atau sekuritas dimasa depan dengan mempelajari grafik (chart) dari pergerakan harga atau pasar dimasa lalu. Analisa teknikal bisa digunakan untuk instrumen saham, obligasi, maupun forex. Tetapi yang kali ini saya bahas yaitu mengenai analisa teknikal disaham.

Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Analisa Teknikal ?

Analisa Teknikal identik dengan grafik (chart) para pengguna analisa teknikal (chartist) biasanya menganalisa saham dengan menggunakan data historikal atau data lampau untuk mengambil suatu keputusan buy & sell. Analisa Teknikal juga lebih banyak digunakan oleh para trader yang memanfaatkan fluktuasi harga. Bagaimana penggunaan Analisa Teknikal ?para trader biasanya menggunakan software baik yang berbayar maupun yang gratis tetapi jangan khawatir bagi trader pemula maupun investor pemula yang ingin belajar Analisa Teknikal banyak software-software gratis sehingga bisa dimanfaatkan untuk belajar Analisa Teknikal. Check aplikasi yang gratis dibawah ini : 
Berikut Software-Software Yang Free :
3. Apalikasi Online Trading yang difasilitasi oleh sekuritas untuk para nasabah untuk mempermudah  menganalisa saham

Apa Fungsi Analisa Teknikal ?

1. Mendeteksi Pergerakan Arah Trend Yang Sedang Berlangsung
2. Membantu Mengambil Keputusan Buy & Sell 
3. Trend & Indikator Untuk Membantu Menganalisa Saham 

Bagaimana Cara Membaca Grafik (Chart) ?

Dari namanya saja Analisa Teknikal berarti kita harus faham mengenai jenis-jenis grafik (chart) dan indikator yang kita gunakan untuk menganalisa saham. Oke kita fahami dulu yah  jenis-jenis grafiknya sebelum kita mencoba untuk menganalisa saham.

Jenis-Jenis Grafik :
1. Line Chart 













2. Bar Chart













3. Candlestick













Grafik Mana Yang Paling Oke ?

Dari ketiga jenis grafik (chart) diatas yang biasanya Team ATS pakai dan biasa direkomondasikan atau dipakai oleh para trader dan analis biasanya adalah Candlestick, dikarenakan chart ini mudah difahami baik kalangan pemula maupun berpengalaman serta menyajikan data yang lebih lengkap dibandingkan jenis grafik lainnya. Tetapi tentunya dari jenis-jenis grafik diatas pasti ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing namun yang lebih sering dipakai oleh para analis dan trader adalah candlestick chart. Oke kita langsung lanjut lagi yah...hhe

Bagaimana Cara Analisa Teknikal ?

1. Kenali Trend Yang Sedang Berlangsung
Langkah pertama dalam menganalisa sebuah trend adalah membuka chart dan kemudian tentukan trend yang sedang berlangsung mulai dari trend jangka panjang, kemudian janga menengah dan selanjutnya jangka pendek, sehingga dalam pergerakan harga terdapat 3 trend yaitu uptrend, downtrend, dan sideways. Saran nih Team ATS nih yee silahkan boleh diambil atau tidak saran kami jika kalian sudah mengenal arah trend yang sedang berlangsung anda dapat mengambil posisi yang searah dengan trend yang sedang berlangsung. Jika trend saat ini sedang naik (uptrend) maka anda bisa ambil posisi buy pada saham-saham yang sedang dalam trend naik (uptrend) yang tentunya masih diskon begitupun sebaliknya jika trend yang sedang berlangsung cenderung turun (downtrend) maka anda  ambil posisi sell (memanfaatkan aksi profit taking). Ingat nih yee jangan sekali-kali melawan trend jika anda masih pemula yee...hehe



2. Tentukan Support & Resistance 
Langkah kedua jika anda sudah mengenali trend yang sedang berlangsung maka langkah selanjutnya anda bisa menentukan level support dan level resistance dalam mengambil kebutusan buy & sell, anda bisa menentukan buy at support dan sell at resistance. Tentunya sesuai dengan arah trend yang sedang berlangsung jika trend sedang naik (uptrend) silahkan anda bisa mengambil buy at support dan posisi sell at resistance, jika anda masih belum berpengalaman jangan pernah melawan arus loh yah hehehe atau melawan trend yang sedang turun untuk ambil posisi buy.


















3. Manfaatkan Indikator Seperti Stochastic, MA (Moving Average)
Langkah ketiga yaitu setelah anda faham mengenai level support dan resistance untuk mengambil keputusan posisi buy & sell maka selanjutnya adalah manfaatkan indikator-indikator yang terdapat diaplikasi baik itu chartnexus, investing maupun yang terdapat difasilitas aplikasi online trading anda untuk melihat sebesara besar akurasi signal buy & sell pada saham yang anda analisa tersebut sehingga bisa mengambil suatu keputusan buy & sell berdasarkan analisa teknikal. Contoh saja team ATS menganalisa saham BMRI dengan menggunakan indikator Stochastic & MA (Moving Average 100,200) anda bebas menggunakan MA berapapun sesuai yang anda suka yehh, Oke sebelum lebih dalam kita kenalan dulu apa itu indikator Stochastic secara sederhana indikator ini memberikan gambaran apakah pasar sedang dalam keadaan jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold) yang mana jika kondisi trendline jenuh beli (overbought) artinya keadaanya antusias market sedang tinggi harganya sehingga pergerakan harga saham cenderung bergerak turun karena aksi ambil untung atau bisa mengambil langkah trading sell (memanfaatkan aksi profit taking) sedangkan jika trendline jenuh jual (oversold) menggambarkan harga sudah cukup rendah pada saat itu atau (diskon) dan sering kali diikuti oleh naiknya harga karena pada saat oversold investor dan trader banyak memanfaatkan akumulasi beli disaat harga oversold okeh cukup yah indikator Stochasticnya heheh selanjutnya kita bahas indikator MA (Moving Average) yaitu intinya indikator ini bisa mengenali trend yang sedang berlangsung cukup mudah difahami kok heheh bagi investor pemula dan trader pemula okeh untuk cara membaca indikator MA yaitu jika anda melihat trendline MA sedang bergerak turun dan harga atau candle bergerak dibawah MA maka saham tersebut cenderung turun atau downtrend begitupun sebaliknya jika melihat MA sedang bergerak naik maka trend saat itu sedang naik (uptrend) sehingga anda masih bisa memanfaatkan untuk trading pada saham-saham tersebut. 



















4. Tentukan Stop Loss & Target Profit
Nah kini mulai langkah terkahir nih setelah cerita panjang lebar kini mulai langkah keempat tentunya setelah anda sudah memahami langkah yang pertama hingga yang ketiga tentunya langkah yang keempat ini anda sebelumnya harus mempunya target stop loss dan target profit selama anda trading saham sehingga anda bisa meminimalisir risiko selama anda trading saham dan memaksimalkan profit yang konsisten dengan risiko yang kecil Perlu diingat ya.!!! aturan risk-reward-ratio (risiko kerugian) tidak boleh lebih besar dari target profit okeh. Oke lanjut lagi, anda bisa menentukan stop loss dan target profit menggunakan level support dan level resistance yang artinya anda bisa membuat analisa target stop loss diarea support dan target profit diarea resistance yang paling penting stop loss anda tidak lebih besar dari target profit anda okeh. Kira-kira itu gambaran kecil dari analisa teknikal kunci sukses analisa teknikal yaitu anda rajin membaca serta mempraktekanya atau buat oret-oretan sendiri di chart sehingga anda bisa memahami secara rill.



Silahkan anda fahami baik-baik yehh langkah-langkah diatas dalam mempelajari analisa teknikal secara sederhana bisa anda terapkan kempat langkah tersebut dalam  trading pribadi anda dan terus belajar sehingga anda bisa mempunyai trading plan dan profit yang konsisten dengan risiko yang cukup kecil.

Sukses Terus Dalam Belajar Analisa Teknikal, Salam Profit ATS :)